Mengajar

6 min read

Salah satu hal yang tak terlupakan dikala perjalanan hidup kita adalah suatu pengalaman.

Para sobat juga pastinya pernah mengalami kan?

Hal-hal yang menarik dan bisa mengambil pelajaran yang terdapat dalam sebuah pengalaman yang dialami.

Seperti hal nya saya sob.

Saya pernah menjadi seorang guru di sebuah sekolah yang tak jauh dari kediaman saya.

Banyak sekali hal yang dapat saya ambil dari pengalaman saya ini.

Suka dan duka nya juga pastinya ada ya sob.

Namun semua itu akan terasa lebih indah jika kita mampu menjalaninya dengan Ikhlas.

Menjadi seorang guru itu tugas mulia kan sob?

Karena dengan adanya guru, anak-anak bisa menjadi cerdas serta bertumbuh dan berkembang dengan sebagai mana mestinya.

Contents

Surat Lamaran

pixabay.com

Seperti biasa para sobat.

Pasti yang paling utama dikerjakaan pada sat melamar pekerjaan adalah surat lamaran.

Gimana para sobat sudah pernah membuat surat lamaran belum?

Pastinya kalau para sobat sudah bekerja disuatu tempat pasti pernah membuat surta lamaran ini.

Karena dengan adanya surat lamaran ini mereka bisa mengetahui mengenai profil kita.

Susah gak sih membuat surat lamaran sob?

Kalau saya pribadi sih sob membuatnya dengan referensi dari catatan saya sewaktu SMA.

Jadi ya gak terlalu sulitlah untuk membuat kerangkanya.

Namun perlu para sobat ketahui ni.

saya ketika itu membuat surat lamaranya dengan tulisan tangan sob.

Tulisan tegak bersambung, atau kebanyakan orang bilangnya sih tulisan latin.

Cukup beberapa jam sih sob untuk pembuatan surat lamaran ini.

Namun Bismillah semoga aja bisa diterima ditempat kerja yang baru.

Penyerahan surat lamaran

pixabay.com

Setelah semua berkas sudah selesai sob.

Langkah selanjutnya yang saya lakukan ialah mengantarkan surat lamaran ini ditempat saya bekerja.

Anehnya ni sob.

Ntah kenapa saya begitu yakin dan percaya diri gitu.

Alhamdulillah sob, tanggapannya sangat baik.

Dipersilahkan masuk dan dijamu ibaratnya seorang tamu yang terhormat.

Ada hal yang sangat berkesan sob pada saat itu.

Para sobat mau tau gak?

Ya, saya langsung dihadapkan dengan Kepala Sekolah.

Kebetulan pada saat itu Kepala Sekolah lagi ada di tempat.

Dan saya tidak menunggu waktu lama untuk proses selanjutnya sob.

Wawancara

pixabay.com

Tak menunggu waktu lama sob.

Pada saat hari itu juga saya langsung di wawancarai oleh Kepala Sekolah.

Sedikit canggung juga sih sob.

Karena Kepala Sekolah tersebut adalah Umi saya waktu saya sekolah ngaji sore (MDA).

Dan beliau perempuan.

Kebayangkan sob gimana rasanya pada saat itu.

Rasa sungkan pasti ada sob ditambah lagi dengan kecanggungan saya pada saat itu.

“Silahkan duduk dek.”

Saya yang waktu itu malu-malu untuk melangkah pun duduk tepat dihadapan Kepala Sekolah.

“Mengajar Matematika dan Sains bisa kan dek?”

Oh bisa mi.”ujar say dengan nada yang rendah.”

Gak tau kenapa ya sob saya itu ada feeling yang yakin gitu kalau saya diterima.

Soalnya saya yakin dengan ilmu yang saya punya.

Ya walaupun cuma sedikit tapi masih bisalah dikembangkan nantinya pada saat sudah diterima kerja.

Dan yang terjadi pada saat itu tau gak sob?

Kepala Sekolah tersebut langsung menerima saya sebagai salah satu staff pengajar disekolahnya.

“Kalau gitu besok sudah bisa masuk ya dek.

Jam tujuh besok sudah sampai disekolah ya, biar dikenalin ke anak-anak nanti pada saat baris.”

Kebayang gak sih sob betapa senangnya saya pada sat itu.

Tidak perlu menunggu waktu lama.

Bisa dibilang hanya beberapa jam saja saya langsung diterima.

Wow, pantastis sekali ya sob.

Bearti ini salah satu jalan yang diberikan Sang Khalik kepada saya, sehingga dipermudahkan segala sesuatunya.

Perdana Masuk kerja

pixabay.com

Hari dimana paling canggung sedunia.

Bisa dibilang seperti itu sob.

Bagaimana tidak?

Dalam benak saya, gimana caranya nanti saya beradabtasi dengan anak-anak didik saya.

Apa ya hal yang pertama kali akan saya lakukan?

Ntar ada gak ya fatner kerja saya disana?

Segala jenis pertanyaan yang muncul dari dalam diri sendiri pun berdatangan dengan sendirinya.

Ah sudahlah.

Maju terus pantang balik arah.

Itu moto say sob.

Agak berbeda ya?

Biasanya maju terus pantang mundur, saya malah maju terus pantang balik arah.

Beda sedikit masih aman lah ya sob?

Saat Disekolah

pixabay.com

Para sobat juga pasti pernahkan merasakan ada hal baru.

Penasaran banget gitu kan dengan hal baru tersebut.

Ingin tau aja gitu.

Sama hal nya dnegan saya sob.

Sesaat saya pertama kali sampai di sekolah dimana tempat saya bekerja.

Pandangan mata semua orang tertuju pada saya.

Tau gak sob?

Saya sampai gak percaya diri pada saat itu

Saya berfikir.

Apa saya terlalu manis gitu ya sampai dilihatin seperti itu?

Apa ada yang salah dengan penampilan saya?

Apa sebelumnya mereka kenal saya?

Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul dibenak saya.

Dan yang membuat saya lebih canggung ialah.

Disaat saya sampai saya gak tau sob harus menuju ruangan mana.

Lucu banget kan sob?

Bisa bayangin gak gimana ekspresi wajah saya pada saat itu.

Ah susah dijelasin pokonya.

Dan akhirnya saya memberanikan diri kepada salah satu siswa.

“Nak ruang guru dimana ya? Bapak mau berjumpa dengan Kepala sekolah”

Itu hanya alasan saya kepada siswa saja ya sob saya ingin berjuma dengan Kepala sekolah.

Padahal saya gak tau ruangan mana yang bakalan saya tuju.

“Oh itu Bi yang paling pojok”

Oh ya makasaih ya nak.

Ya bi sama-sama.

Saya sedikit merasa aneh gitu ya sob.

Kok anak tersebut memanggil saya dengan sebutan Abi ya?

Ah sudahlah.

Yang terpenting masuk aja dulu kedalam ruangan.

Ruangan Guru

pixabay.com

Saya terus melangkah sob menuju ruangan guru.

Ya walaupun sedikit malu-malu.

Namun saya agak mempercepat langkah saya agar saya bisa cepat sampai diruangan tersebut.

Kenapa sampai mempercepat langkah?

Karena saya merasa dilihatin terus sob.

Kan saya jadi semakin canggung.

Dan ketika saya sudah berada di depan piutu saya mengucapkan salam.

Assalammualaikum.”

Dan alhamdulillah nya sob ada salah satu guru laki-laki yang berada di dalam ruangan saat itu.

Dan beliau langsung menyambut saya dengan senyuman serta menjulurkan tangannya kepada saya.

Waalaikumussalam Wr. Wb.

Pada saat ini sob saya dan guru laki-laki itu langsung berkenalan.

Saling menyebutkan nama dan alamat serta ditambah dengan obrolan-obrolan kecil pada saat itu.

Nama guru laki-laki tersebut adalah Arifin sob.

Dan beliau juga menjelaskan bahwa kalau panggilan bagi guru laki-laki ialah Abi dan kalau perempuan Umi.

Jadi sampai disini saya faham sob, kenapa anak yang saya tanya tadi memanggil saya dengan sebutan Abi.

Dasar sayaaa…..

Tak lama kemudian bel pun berbunyi dan Abi Arifin mengajak saya untuk ikut dalam membariskan anak-anak.

Apel Pagi Pertama

pixabay.com

Namanya juga anak-anak SD sob.

Kebayangkan gimana cara mengatasinya?

Namun pada saat saya sudah didepan berbaris dengan guru-guru yang lain anak-anak seperti sangat antusias dan gak sulit untuk diatur sob.

Para sobat mau tau gak kenapa mereka sangat antusias?

Karena waktu itu ada saya.

Kali ini bener sob gak bohong saya.

Jadi anak-anak itu ya pada liatin saya.

Pada tanya sama Abi dan Umi nya.

“Umi-umi itu Abi baru ya?

“Abi itu Abi barunya ngajar kelas berapa Bi?

Seperti itulah pada saat itu yang saya dengar sob.

Saya berfikir ini anak-anak sangat bagus sekali ya adab nya.

Dan pada saat itu pula saya memperkenalkan diri didepan nak-anak murid.

Perkenalan

pixabay.com

Hal ini yang membuat hari pertama say sangat berkesan sob.

Intinya luar biasa.

Saya diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri didepan anak-anak pada saat itu.

Dengan semangat saya pun memperkenalkan diri saya.

“Assalammualaikum Wr. Wb.

selamat pagi anak-anak.

Waalaikumussalam Wr. Wb.

selamat pagi Bi.

Sautan anak-anak yang membuat saya senyum-senyum sendiri sob.

Perkenalkan nama Abi, Dedek Bambang Suwito.

Alamatnya di Dusun Pala Desa Melati II.

Ada yang tau anak-anak Abi?

Banyak dari anak-anak yang menjawab iya tau Bi.”

Senang rasanya sob bisa mengajar mereka.

Bagaimana tidak?

Karena tempat saya mengajar ialah di sebuah sekolah SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) yang menurut saya pada saat itu banyak hal-hal keagamaan yang harus saya tanamkan kepada anak-anak.

Perkenalan ini membuat saya bahagia sekali sob.

Dan ini adalah pengalaman saya pertama kali saat di panggil Abi.

Sangat lucu ya?

Dimana saya bisa melihat wajah-wajah polos dari anak-anak didik saya.

Melihat anak-anak didik jadi teringat waktu saya SD dulu sob.

Para sobat juga pastinya kebanyang dengan masa-masa tersebutkan?

Mengajar

pixabay.com

Hal yang sangat saya nanti-nantikan.

Apalagi kalau bukan memberikan materi pembelajaran kepada anak-anak.

Melihat semangat dan antusias mereka membuat saya semakin ingin berlama-lama mengajar sob.

Ditambah lagi dengan saya yang memang hobi nya itu suka menjelaskan.

Pada saat saya hendak masuk ruangan kelas sob.

Mau tau gak ada hal yang sangat unik gitu yang saya rasakan?

Ada anak-anak yang ngintip-ngitip gitu didepan pintu mereka.

Ada yang senyum-senyum lihat saya.

Sampai ada yang narik-narik baju saya.

Saya merasa bahwa saya itu artisnya pada saat itu.

Lucu ya sob?

Namanya juga anak-anak pasti banyak hal-hal yang unik yang mereka kerjakan untuk mendaptkan perhatian dari saya.

Dalam hati saya berkata.

“Waktu saya SD begini juga kali ya tingkah saya?”

Maklumlah ana-anak.

Pembelajaran

pixabay.com

Ketika saya sudah masuk kelas sob, saya langsung duduk dimeja guru.

Dan anak-anak itu ya pada duduk rapih dan tenang gitu.

Saya jadi senang gitu lihat tingkahnya anak-anak.

Dan pada saat saya memulai pembelajaran anak-anak juga memperhatikan dengan seksama.

Banyak yang maju kedepan untuk bertanya kepada saya.

Ada juga yang maju kedepan hanya untuk bisa melihat saya saja.

Ada juga yang sangat manja.

Dan saya mulai bisa memahami karakter banyak orang berkat dari anak-anak didik saya loh sob.

Banyak hal yang saya dapatkan selama saya menjadi Orang Tua mereka selama disekolah.

Hal yang paling banyak saya dapat pada saat mengajar anak-anak adalah.

♦ Sabar

♦ Penyanyang

♦ Ikhlas

♦ Memahami apa sebenarya kehendak mereka.

Hal-hal tersebut yang membuat saya sadar bahwa semua yang saya dapatkan itu tidaklah Instan.

Semua butuh proses.

Walaupun kita tidak menyadari bahwa dengan keseharian kita sebenarnya kita itu lagi berproses.

Harapan

Saya sangat besyukur bisa dipertemukan dengan anak-anak didik saya.

Para sobat tau gak?

Pada saat ini saya sudah tidak lagi Mengajar mereka.

Karena saya sedang melanjutkan study saya di tanah Jawa.

Harapan saya untuk anak-anak ialah.

Semoga anak-anak menjadi anak yang Sholeh dan Sholeha.

Menjadi penerus Bangsa yang amanah.

Terus mencari Ilmu kemana saja.

Dan semoga lain waktu nanti anak-anak bisa bertemu dengan saya kembali.

Abi sayang kalian anak-anak Abi.

Pengalaman ini adalah salah satu guru terbaik saya selama saya menjalani kehidupan.

Banayak sekali hal yang tak terlupakan pada masa-masa itu.

Rindu sob dengan tingkah-tingkah mereka.

Dengan manja-manjaan mereka.

Dengan keseharian mereka.

Jika para sobat pernah mengajar pasti para sobat juga bisa merasakan apa yang saya rasakan.

Dan para sobat pastinya faham dengan keadaan seperti ini.

Itulah sob kisah saya selama mengajar.

Semoga para sobat bisa terinspirasi dari pengalaman saya kali ini.

Terimakasih banyak sobat sudah membaca artikel saya kali ini

Jangan lupa tetap pantau terus ya.

Dan tunggu pengalaman-pengalaman menarik lainnya.

Sekian.

0

PASKIBRAKA

mardinata
6 min read

Keluarga Angkatku

mardinata
4 min read

Duta Pelajar

mardinata
9 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.