Pengalaman saya kali ini sob tidak kalah seru dengan pengalaman yang sebelum-sebelumnya. Banyak keseruan yang terjadi didalamnya.
Pengalaman apakah itu?
Ya, pengalaman itu adalah pengalaman yang terjadi pada saat saya duduk di bangku SMA.
Tahun 2015.
Tahun ini adalah tahun awal pertama kalinya saya menginjakkan kaki di SMA.
Namun pada saat itu pula saya mendapatkan kesempatan untuk menjadi perwakilan sekolah menjadi Duta Pelajar tingkat Kabupaten.
Para sobat perlu tau ni, banyak proses yang saya jalani pada saat itu untuk bisa mengikuti ajang perlombaan ini.
Nah simak terus ya sob, jangan sampai ketinggalan pengalaman-pengalaman menarik dari saya.
Semoga para sobat bisa terinspirasi dari pengalaman yang saya alami.
Contents
Info Perlombaan
Untuk info tentang ajang ini diumumkan oleh pihak sekolah pada saat apel pagi sob.
“Diumumkan bahwasanya akan ada perlombaan Duta Pelajar Kabupaten yang akan diikuti oleh sepasang Puta dan Putri yang berasal dari sekolahnya masing-masing.”
Untuk lebih jelasnya saya sudah menempel di mading, silahkan dibaca-baca, bagi siswa-siswi yang berminat segera mendaftarkan diri ke saya” ujar pihak sekolah”
Seperti itulah sob info yang disampaikan oleh pihak sekolah.
Setelah apel pagi selesai, bnayak siswa-siswi yang mendatangi mading untuk membaca info tersebut.
Termasuk saya juga sih sob yang langsung bergegas untuk membaca informasi yang ada di mading.
Mading (Majalah Dinding)
Para sobat pasti sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata seperti ini kan?
Pastinya tidak, karena mading ini adalah suatu kreativitas dan curahan siswa yang dapat dibaca oleh seluruh warga sekolah.
Berawal dari sini sob, saya mendapatkan informasi untuk mengikuti ajang perlombaan menjadi Duta Pelajar.
Saya tipe orangnya paling suka dengan perlombaan-perlombaan sob, apalagi yang menyangkut paut tentang Pendidikan.
Wahhh, saya sangat tertarik untuk begelut didalamnya.
Para sobat seperti itu juga gak sih?
Jika ada suatu perlombaan-perlombaan jiwa nya tergugah untuk segera mendaftarkan diri sebagai peserta.
Ya walaupun endingnya gak tau menang atau kalah yang terpenting sudah ikut berpartisipasi didalamanya.
Benerkan sob?
Setelah membaca dengan seksama sob, akhirnya saya memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai salah satu peserta yang berpartisipasi meramaikan ajang perlombaan pada saat itu.
Pendaftaran
Sedikit gak percaya diri sih sob awalnya.
Kenapa bisa gak percaya diri?
Alasannya
♥ Bisa dibilanng ini ajang perlombaan pertamakalinya yang saya ikuti semenjak di SMA.
♥ Masih belum paham secara detail sih sebenernya mengenai ajang perlombaan ini.
♥ Masih anak baru udah berani-beranian ikut-ikutan yang seperti ini.
Tapi jiwa saya mengajak saya untuk mencoba ajang perlombaan ini jadi gimana sob?
Pernah mengalami hal seperti ini nggak para sobat sekalian?
Seperti mau maju namun ada yang mengajak mundur.
Ragu-ragu tapi keinginan untuk mencobanya kuat.
Serba salah dan jadi bingung sendiri melihat diri sendiri sob.
Mental saya kurang kuat pada saat itu kali sob.
Lalu langkah apa kira-kira sob yang saya ambil setelah ada bisikan-bisikan dari diri sendiri?
Ya.
Saya tetap mendaftarkan diri saya untuk menjadi peserta pada saat itu.
Yang terpenting usahanya saja dulu, soal hasil itu bonus, benerkan sob?.
Seleksi
Sudah memberanikan diri untuk melangkah maka teruslah melangkah dan lakukan lah yang terbaik semampunya.
Jangan menjadi katak didalam tempurung yang hanya bisa melihat dunia nya sendiri saja, tapi lihat dan tataplah kedepan, dunia sudah menunggu hasil dari apa yang btelah kau kerjakan.
Seperti itulah sob kira-kira pribahasa yang cocok untuk diri saya pada saat itu.
Sudah berani mendaftarkan diri, maka langkah selanjutnya ya harus siap untuk mengikuti alurnya.
Beberapa hari setelah pendaftaran ada informasi melalui pihak osis.
“pemberitahuan ditujukan kepada seluruh siswa-siswi yang mendaftarkan diri sebagai peserta Duta Pelajar harap mendekati sumber suara.”
Saya yang saat itu sedang mengikuti KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) langsung ijin kepada guru yang masuk pada saat itu untuk mendekati sumber suara.
Belum apa-apa juga jantung sudah dag dig dug sob, gimana nanti pada saat seleksinya dimulai.
Haduhhhhh, gajah makan kawat ni sob, gawat, gawat.
Seketika saya mendekati sumber suara, tau gak sob hal apa yang membuat saya semakin gak percaya diri?
Para pendaftarnya itu ada dari kakak kelas yang menurut saya lumayan cerdas dan tinggi-tinggi pula.
Seketika langsung lirik kanan dan kiri sambil menghela nafas.
Lucu ya sob?
Untungnya saya disapa dan diajak bergabung dengan kakak-kakak kelas yang lain, jadi rasa tegang sedikit berkurang lah sob.
Pencabutan Nomor Dada
Namanya juga seleksi sob, pasti ada saja hal-hal seperti ini dilakukan, agar para juri penyeleksi lebih mudah untuk memberikan nilainya nanti.
Lebih kurang 90 peserta pada saat itu, 45 putra dan 45 putri, ini masih seleksi tingkat sekolah ya sob.
Alhamdulillah sob pencabutan nomor dada sudah dilaksanakan, dan berjalan dengan lancar.
Saya mendapatkan nomor dada 24.
Semoga berjalan dengan lancar, itu doa saya ketika itu sob.
Jadi pihak sekolah menyeleksi terlebih dahulu siapa yang nantinya berhak untuk mengikuti ajang perlombaan selanjutnya di tingkat kabupaten.
Tau gaksih sob, saya juga gak tau hal-hal apa saja yang nantinya akan di perintahkan, karena ini bersifat spontan.
Namun dalam benak saya, Namanya juga duta pelajar pasti yang ditanya ya seputar tentang pengetahuan umum.
Menunggu Giliran
Satu persatu peserta sudah mulai di panggil kedalam ruangan sob, tinggal menunggu giliran saya yang di panggil sob.
Tapi rasanya lama kali ya sob.
Sabar-sabar Namanya juga menunggu giliran, dasar saya gak sabaran.
“Nomor dada 24 atas nama Dedek Bambang Suwito.”
Huhhhh, giliran saya sekarang sob, mudah-mudahan bisa melakukan yang terbaik.
Sesampainya saya didalam sob, mau tau gak?
Saya diperintahkan untuk berdiri tegak didepan cermin yang besar.
Saya juga berpikir kok berdiri didepan cermin sih, mau ngapain coba?
Setelah itu saya di perintahkan untuk berjalan di karpet merah.
Saya berpikir kembali.
Sebenernya ini mau seleksi apa sih, kok pakai acara seperti ini?
Dalam hati saya berkata “ikuti sajalah perintahnya.”
Setelah itu sob baru saya diperintahkan untuk duduk dan ditanya seputar pengetahuan umum.
Satu pertanyaan saya yang membuat saya sedikit aneh.
Para sobat mau tau gak? Pertanyaannya itu seperti ini.
“keahlian khusus apa yang dimiliki?”
Kebayang gak sih sob kok malah bahas keahlian si.
Tapi ya saya jawab saja, “keahlian saya bisa bermain alat musik tiup bu”
Berhubung saya anak Marching Band pada masa SMP, jadi saya bilang kalau kemampuan saya bermain alat musik sob.
Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, walaupun saya masih gak paham untuk apa gunanya saya berdiri didepan cermin dan berjalan dikarpet merah dan ditanya keahlian khusus sob.
Sudahlah yang terpenting sudah melakukan yang terbaik sebisa saya.
Pengumuman 1
Setelah melakukan tahap pertama yang kemarin sob, ya walaupun menurut saya sedikit aneh sih.
Hari ini ada pengumuman 5 besar terbaik putra dan putri yang lolos ketahap selanjutnya.
Info ini saya dapatkan dari ketua seksi Pendidikan osis sob.
Saya berpikir sudahlah, kakak-kakak itu nya yang bakalan masuk, kalau saya tidak masuk dalam prediksi.
Dan pemberitahuan pun diumumkan di mading seperti biasa.
Ada sepuluh nama yang terdaftar lolos untuk tahapan selanjutnya.
yaitu 5 orang putra dan 5 orang putri.
Kembali kepemikiran awal saya sob, saya pasti tidak termasuk dalam prediksi.
Ternyata setelah saya lihat mading, mau tau gak sob?
Nama saya tertera paling atas dari 10 orang tersebut.
Wahhh, kok bisa ya?
Perasaan saya kemarin biasa-biasa saja, malah merasa aneh.
Ah sudahlah jangan dipikirkan, langkah selanjutnya yaitu kembali fokus untuk tahapan seleksi berikutnya.
10 Orang terpilih
Bangga pastinya bisa berada disalah satu orang terbaik dari yang terbaik.
Saatnya kini melalui tahapan tes selanjutnya.
Seluruh peserta di pasang-pasangkan menjadi 5 pasang putra dan putri.
Saya juga belum paham sih kenapa kok dipasang-pasangkan.
Dan kembali diperintahkan melakukan hal aneh tersebut dengan pasangannya masing-masing.
Tau gak sob?
Ternyata keanehan yang saya alami kemarin itu adalah salah satu tahapan yang akan dilakukan pada saat di kabupaten nanti.
Jadi Duta Pelajar itu nantinya akan menjadi salah satu Putra-putri daerah yang berasal dari pelajar daerah itu sendiri.
Lebih tepatnya menjadi Duta Wisata Indonesia.
Jaka dan Dara, itu namanya kalau didaerah saya.
Kalau di Surabaya namanya Cak dan Ning.
Nah sekarang saya sudah bener-bener paham sob.
Dan tahapan seleksi yang kedua pun sudah dilaksanakan.
Mulai dari pertanyaan umum, menampilkan keahlian khusus, dan cara berjalan di karpet merah.
Semua berjalan dnegan lancar dan tinggal menunggu pengumuman yang akan diumumkan besok.
Pengumuman 2
Bisa berada sampai dititik ini rasanya luar biasa sekali sob.
Namun semua itu tak lepas dari usaha dan doa, tinggal menunggu hasilnya saja.
Kali ini berbeda sob.
Pengumuman diumumkan disaat apel pagi, jadi seluruh siswa-siswi mengetahui siapa yang akan mewakili sekolah untuk bertanding ditingkat kabupaten.
Ketika seluruh siswa-siwi sudah berada di posisi apel sob, disaat itulah pengumuman diumumkan.
“Baik perlu diketahui untuk seluruh siswa-siswi, para juri sudah menyeleksi kurang lebih 90 peserta yang mengikuti ajang perlombaan Duta Pelajar.
Dan kini saatnya pengumuman hasilnya.
Hanya 2 orang saja yang akan bertanding ditingkat kabupaten.
Satu orang putra dan satu orang putri.
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada seluruh siswa-siswi yang telah berpartisipasi sebagai peserta.
Siapapun nanti orangn ya yang terpilih, kalian tetap sama-sama menjadi yang terbaik.
Untuk itu saya umumkan untuk Duta Pelajar terpilih Putri atas nama Avika Aula dari kelas X-Mipa 1.”
Mendengarkan pengumuman rasanya dag dig dug luar biasa sob.
Ditambah suara teriakan-teriakan siswa yang mendukung jagoannya masing-masing.
Ternayata Duta Pelajar putri yang terpilih berasal dari kelas saya, apakah mungkin Duta Pelajar Putra nya dari kelas saya juga?
Ah ntahlah sob, saya pasrahkan saja kepada sang Khalik.
“Dan untuk Duta Pelajar Putra terpilih atas nama……
Dedek Bambang Suwito.”
Dari kelas X-Mipa 1
Terpaku dan terdiam.
Teman-teman saya memberikan selamat dan banyak sekali yang memberikan pelukan-pelukan kecil, tapi saya hanya terdiam sob.
Gak percaya aja, ini bener saya yang terpilih?
Alhamdulillah bisa menjadi siswa yang mewakilkan Sekolah ke tingkat Kabupaten.
Persiapan harus lebih ekstra lagi pasti nya sob.
Karena yang akan bertanding di ajang perlombaan ini adalah seluruh siswa-siswi terbaik yang ada di sekolahnya masing-masing.
Perlombaan di Kabupaten
Hari yang paling ditunggu-tunggu oleh saya dan pasangan saya ialah hari ini.
Ya benar hari ini.
Hari ini adalah hari dimana saya dan pasangan saya akan berangkat menuju tempat seleksi selanjutnya di tingkat kabupaten.
Banyak sekali siswa-siswi yang memberikan doa terbaiknya untuk saya dan pasangan saya.
Saya dan pasangan saya harus bertempur selama tiga hari lamanya untuk mengikuti alur dari seleksinya.
Semoga saja hasilnya juga memuaskan ya sob.
Hari Pertama
Hari ini para peserta ajang lomba Duta Pelajar berkumpul menjadi satu di SMA N 1 Sei Rampah.
SMA tersebut tidak jauh dari wilayah Kantor Bupati dan dinas Pendidikan kabupaten.
Sebanyak 250 peserta berkumpul menjadi satu di lapangan untuk melaksanakan apel pagi.
Kebayangkan sob gimana ramainya suasana pada saat itu?
250 peserta itu adalah siswa-siswi terbaik perwakilan sekolah untuk bertanding disini.
Luar biasa, sangan pantastis sob, intinya sangat seru bisa berkumpul dengan siswa-siswi pilihan.
Hari pertama ini akan dilaksanakan seleksi tes tulis sob yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi.
Mudah-mudahan berjalan dengan lancar ya sob. Aamiin.
Tes Tulis
Masuk kedalam ruangan yang sangat hening dengan membawa peralatan tulis, dan duduk sesuai dengan asal sekolah masing-masing.
Jadi duduknya gak sembarangan ya sob, saya dan pasangan saya harus mencari terlebih dahulu kursi mana yang akan diduduki.
Setelah mendapatkan kursi dan tak lama kemudian tes pun di mulai.
Kurang lebih 2 jam 30 menit sob seluruh peserta mengerjakan soal yang diberikan panitia.
Para sobat mau tau gak soal tes nya apa saja isinya?
Ok tes tulisnya itu ada soal matematika, Bahasa Indonesia, pengetahuan umum dan soal mengenai Kabupaten.
Alhamdulillah selesai walaupun ada beberapa soal yang memang saya gak paham sob.
Maklumlah soalnya sangat luar biasa.
Tapi sudah bisa dilakukan dengan baik dan denngan usaha sendiri itu sudah menjadi kebanggan buat saya sendiri.
Tinggal menunggu instruksi untuk tes selanjutnya sob.
Ukur Ketinggian
Pada tahapan tes ini sob banyak sekali peserta yang gugur.
Ya karena kurang ukuran tinggi badanya saja.
Lalu gimana dengan saya dan pasangan saya?
Alhamdulillah saya dan pasangan saya bisa melanjutkan tahapan berikutnya sob.
Karena tinggi badannya mencapai ukuran minimum.
Biar para sobat tau ni.
Ukuran minimum putra pada saat itu 165 cm, dan putri 163 cm.
Alhamdulillah tinggi saya pada saat itu 166 cm dan pasangan saya 163 cm.
Hanya beda sedikit saja sob, namun masih rezeki akhirnya bisa melanjutkan ke tahapan berikutnya.
Hari Kedua
Dihari kedua ini sob kurang lebih ada 132 siswa-siswi yang dapat melanjutkan tahapan tes selanjutnya.
Tes pada hari kedua ini para siswa-siswi akan dipanggil kedalam ruangan dan diberikan waktu 2 menit untuk berbicara dengan tema yang sudah ada di dalam kotak.
Jadi sob, kita seperti menjelaskan tenatang suatu hal kepada dewan jurisesuai dengan tema.
Menunggu berjam-jam sob.
Sampai bosan rasanya apa yang mau dilakukan.
baca buku sudah.
Makan sudah.
Berjumpa dengan teman baru juga sudah.
Tinggal menunggu giliran saja sob.
Rasa tegang pasti ada ya sob, apalagi ini didalam ruangan yang dilihat oleh para dewan juri yang berasal dari Provinsi.
Santai, tenang dan optimis pasti bisa.
Disini tempatnya pembuktian bahwa ini salah satu siswa terbaik yang dilkirim oleh pihak sekolah.
Menyampaikan dengan lantang dan percaya diri, dan akhirnya tahapan tes ini pun selesai.
Pengumuman
Perlu para sobat ketahu ni.
Pada tahapan tes ini juga banyak siswa-siswi yang gugur.
Dan akhirnya mereka yang gugur pada hari ini tidak bisa melanjutkan tahapan tes berikutnya.
Sedih ya sob rasanya.
Jadi total siswa-siswi yang berhasil lolos ke tahpan selanjutnya itu ada 36 siswa-siswi.
Alhamduliullah saya dan pasangan saya sampai saat ini masih tetap bertahan dan masih bisa melanjutkan hingga tahapan tes terakhir.
Hari Ketiga
Bisa dibilang hari ketiga ini adalah puncaknya sob.
Karena pada hari ketiga ini seluruh siswa-siswi wajib mengenakan pakaian adat yang ada di Indonesia.
Dan yang membuat saya dan pasangan saya semakin bangga ialah seluruh wali murid siswa-siswi diundang untuk hadir pada acara ini.
Diibaratkan Raja dan Ratu.
Seluruh siswa-siswi duduk ditempat yang sangat megah.
Dan dihadiri oleh banyak pejabat pada saat itu.
Tau gak sob?
Ini pengalaman saya yang paling berkesan.
Bisa ditonton oleh para pejabat, seluruh wali murid dan para tamu undnagan pada saat itu.
Catwalk
Ini adalah pengalaman pertama kali saya harus berjalan dengan pasangan saya diatas karpet merah.
Baru kali sob saya harus berjalan dengan hati-hati.
Padangan lurus, mata melebar dan bibir tersenyum.
Ya ini adalah hari dimana saya benar-benar menjadi Raja sehari.
Senang sekali rasanya sob bisa menjadi seperti ini.
Keahlilan Khusus
Ini adalah tahapan terakhir sob.
Disinilah para siswa-siswi menunjukan keahlian khususnya masing-masing.
Berbagai macam keahlian luar biasa yang saya lihat pada hari itu.
Dan pada saat giliran saya sob ada hal yang sangat menarik.
Apaklah itu?
Ya, pada saat itu sob saya memainkan alat musik tiup dan membawakan lagu kebesaran Kabupaten.
Apalagi kalau bukan Mars Kabupaten.
Seluruh pejabat dan tamu undangan ikut bernyanyi dengan lantunan musik yang saya mainkan.
Sungguh ini adalah guru terbaik yang pernah saya rasakan.
Dan semua memberikan tepuk tangan yang sangat meriah untuk saya.
Bangga, bangga dan sangat bangga sob.
Yang bisa saya lakukan pada saat itu hanyalah mengucap syukur yang terus terpanjatkan didalam hati.
Pengumuman Pemenang
Bisa berada diposisi ini saja rasanya sudah sangat bangga ya sob.
Sudah bisa membawa nama sekolah sejauh ini juga sudah suatu prestasi kebanggan luar biasa yang pernah saya ukir.
Tak pernah mendamba-dambakan ingin menjadi pemenang
Karena sesungguhnya seluruh siswa-siswi yang mengikuti ajang perlombaan ini adalah sang pemenang.
Lagi, lagi dan lagi rasa syukur terpanjatkan didalam hati.
Kenapa tidak?
Hari ini akan menjadi hari didmana saya memberikan yang terbaik yang bisa saya lakukan.
Menampilkan sesuatu yang menarik yang bisa saya tampilkan.
dan hasil pada hari ini adalah suatu anugerah yang sangat luar biasa.
Saya menjadi juara ke 2 Duta Pelajar Kabupaten.
Dan pasangan saya mendapatkan juara harapan 1 tingkat kabupaten.
Ini adalah hasil dari perjuangan dan kerja keras.
Dan perlu sobat ketahui, saya juga tidak bisa berbuat banyak tanpa adanya doa-doa terbaik.
Terimakasih pengalaman.
Engkau gruru terbaik yang selalu memberikan pelajaran secara nyata bagi siapa saja yang memberanikan diri untuk mencoba.
Terimakasih para sobat yang telah membaca artikel saya kali ini.
Semoga para sobat juga para pejuang dan pencari guru terbaik ya.
Dan ujangan lupa pantau terus artikel saya.
Karena masih banyak lagi pengalaman-pengalaman terbaik saya yang mau saya tulis kembali.
Sekian.