Keluarga Angkatku

4 min read

Hal yang paling tidak disukai banyak orang adalah berpisah.

Dan hal yang paling banyak disukai banyak orang adalah hal-hal baru.

Hal yang paling indah adalah keluarga yang utuh.

Dan hal yang paling penting dalam dunia ini adalah kasih sayang.

Para sobat saya mau tanya ni?

Orang Tua para sobat masih utuh kah?

Saya mendoakan semoga para Orang Tua sobat-sobat sekalian diberikan Kesehatan dan panjang umur.

Dan untuk para sobat yang orang tuanya sudah tidak lengkap saya doakan semoga ditempatkan disisi yang terbaik. Aamiin.

Nah kali ini sob saya akan berbagi pengalaman tentang keluarga angkat saya.

Pastinya penasaran kan?

Kok bisa mendapatkan keluarga angkat.

Simak terus ya sob ceritanya.

Contents

Persahabatan

pixabay.com

 

Sahabat.

Para sobat juga pastinya mengetahui tentang hal ini.

Suatu sebutan kepada salah seorang yang memang benar-benar mengerti keadaan kita.

Dan pastinya orang yang kita anggap sahabat ini tidaklah sembarangan orang.

benerkan sob?

Sama juga hal nya seperti saya sob.

Saya mempunyai sahabat dari saya kecil.

Alhamdulillah persahabatan kami tetap bertahan sampai sekarang ini.

Muhammad Taufik

Dia ini adalah sahabat saya sob.

Kerap disapa Topik.

Banyak hal yang tak dapat terucap dan terlukisan tentang sahabat saya ini.

Pembawaannya Dewasa.

Penuh dengan semangat dan selalu memberikan solusi dikala saya sedang bingung.

Sejak kecil kami sering main berdua.

Makan berdua.

Mandi berdua.

Kemana-mana kalau gak bareng gak afdol rasanya.

Intinya selalu mengisi kegiatan berdua.

Para sobat perlu tau ni.

Persahabatan yang kurang lebih kami bangun 18 tahun lamanya.

Banyak hal yang pernah kami alami bersama.

Bahkan bisa dibilang sedihnya sahabat saya ya sedihnya saya juga.

Begitu juga sebaliknya.

Sahabat saya ini sangat baik sob.

Ia rela berbagi segalanya dengan saya.

Mulai dari pakaian, makanan dan banyak lagi deh.

Sampai kasih sayang Orang Tua pun sahabat saya ini rela untuk berbagi.

Dan tanggal lahir kita gak jauh beda loh sob.

Saya 04 April dan sahabat saya 24 April.

Kini saya dan sahabat saya sudah berpisah jauh.

Saya yang menempuh pendidikan di Tanah Jawa.

Dan sahabat saya juga menempuh pendidikan di Tanah Aceh.

Sama-sama merantau jauh dari kampung halaman.

Namun saling dekat dalam doa.

Nah melalui persahabatan inilah saya menjadi Anak angkat Orang Tuanya.

Menjadi Anak Angkat

pixabay.com

Awalmula ceritanya sob pada saat itu Bapak saya meninggal dunia.

Banyak sekali Kerabat, saudara dan para tetangga yang berdatangan dirumah duka.

Salah satunya adalah Mamak dan Bapak (Sebutan saya untuk Orang Tua angkat saya).

Tangis haru menyelimuti rumah duka pada saat itu.

Saya masih berumur 9 tahun sob.

Kebayangkan gimana rasanya diusia segitu ditinggalkan seorang Bapak?

Anak diusia segitu masih sangat butuh kasih sayang dari Bapaknya.

Masih ingin dimanja-manja Bapaknya.

Masih ingin dibelikan mainan oleh bapaknya.

Benerkan sob?

Dan pada saat Bapak saya sudah dikebumikan.

Banyak orang yang datang untuk memberikan semangat untuk saya.

Dikala itu saya masih kecil sob.

Hanya bisa menangis dan menyebut-nyebut Bapak saya yang telah tiada.

Dan disaat itulah Mamak (Orang tua angkat) saya datang dan memberikan saya pelukan hangat.

“Yang sabar ya nak jangan nangis, nanti ikut mamak aja ya kerumah biar nanti mamak ajak jalan-jalan sama Topik juga.”

Pada saat itu mamak angkat saya meminta Izin kepada mamak saya untuk membawa saya pulang kerumahnya.

Dan mamak saya mengizinkan untuk saya ikut dengan mamak angkat saya.

Karena jarak rumah saya dan orang tua angkat saya hanya berjarak 50 meter.

Saat di Rumah

pixabay.com

Sesampainya saya dirumah sob, saya masuk kedalam rumah dan duduk di depan ruang Tv.

Disajikan berbagai makanan, jajanan dan main-mainan.

Mbak juga yang waktu itu seakan-akan mulai mengajak berbicara.

Semua itu dilakukan Mamak dan Mbak agar saya tidak larut dalam kesedihan.

Ya walaupun sesekali air mata saya menetes dengan sendirinya sob.

Mamak juga meneteskan air mata disaat saya meneteskan air mata

Karena apa?

Karena naluri seorang Ibu kan sangat kuat sob.

Walaupun saya bukan anak kandungnya tapi mamak bisa merasakan kesedihan saya pada saat itu.

Sesaat saya nangis sob mamak selalu ada disamping saya.

Bapak yang juga mengajak saya untuk keliling-kelilng sekedar menghibur saya.

Dan sahabat saya juga seakan-akan mengerti dengan hal yang saya rasakan pada saat itu.

Seminggu di Rumah Mamak Angkat

Pada saat saya tinggal dirumah mamak angkat saya sob.

Saya tak pernah tidur di Rumah saya sendiri.

Tak tau kenapa?

Tapi intinya saya masih nyaman aja sob dirumah mamak angkat saya.

Padahal jarak rumah kita hanya 50 meter dan hanya melewati beberapa rumah saja.

Kenapa seperti itu?

Ya karena saya selalu sedih jika ingat dengan keseharian Bapak saat dirumah.

Jadi pernah suatu ketika Mamak saya datang kerumah mamak angkat saya.

Namanya juga para orang tua sob.

Ada saja yang dibahas dan menjadi bahan pembicaraannya.

Dan pada saat itu mamak saya berkata seperti ini.

“Dek gak pulang ikut mamak kerumah?”

Saya hanya Diam pada saat itu sob.

Dan sahabat saya berkata

“Dedek disini aja dulu kenapa, jadi biar rame rumahnya.”

Ditambah lagi dengan omongan bapak yang berkata

“Disini aja dulu Dedeknya lah ya, nanti kalau udah hilang sedihnya baru pulang.”

Pada saat itu saya pun mengikuti omongan sahabat saya sob.

Memang bener sih sob.

Rasa sedih itu belum sepenuhnya hilang dari fikiran saya pada saat itu.

Dan saya akhirnya tinggal di rumah Mamak angkat saya.

Motivasi

pixabay.com

Hal yang sering dilakukan Orang tua angkat saya ialah memberikan motivasi pendidikan yang tinggi kepada anak-anaknya sob.

Mamak dan Bapak angkat saya ini orang yang latar belakangnya berpendidikan sob.

Jadi mereka juga sangat menjujung tinggi nilai-nilai pendidikan kepada anak-anaknya.

Saya juga sudah dianggap anak kandungnya sendiri.

Dan mereka juga menginginkan saya menjadi orang yang berpendidikan juga pastinya.

Dan alhamdulillah Mbak (anak pertama) sudah lulus S1 dan alhamdulillah sudah berumah tangga.

Mbak juga salah satu orang yang peduli dengan saya dan sahabat saya.

Krena mbak itu paling gak suka lihat adik-adiknya hidup gak beraturan.

Itulah keluarga angkat saya sob.

Yang kalau kemana-mana selalu diikutsertakan.

Hal yang paling saya suka ialah disaat Bapak memberikan nasehatnya.

Penuh dengan misteri dan bermajas.

Hal ini pula yang membuat saya tertarik masuk kedalam dunia sastra.

Ya walaupun llmu saya masih minim tapi saya sudah pernah beberapakali menjuari perlombaan yang berbau sastra.

Koridor Diri

pixabay.com

Hal yang sangat sering dan tidak bosan yang dilakukan oleh Bapak dan mamak alah mengenai diri.

Para sobat perlu tau juga ni, mamak dan Bapak saya sanagtlah senang jika anaknya sudah memiliki skill dan kemampuan.

Mamak dan Bapak selalu antusias banget sob jika anak-anaknya itu mengikuti lomba.

Pasti kemanapun anak-anaknya lomba akan didatangi nya.

Luar biasa ya sob orang tua saya.

Mudah-mudahan orang tua para sobat juga seperti itu ya.\

Intinya kalau kata Bapak dan Mamak ialah.

“Jika suatu saat nanti kalian semua menjadi orang sukses jangan pernah merasa paling hebat.

Jika suatu saat nanti kalian mengalami kesulitan, belajarlah untuk menangani itu dengan sendiri.

Jika nanti kalian rasa hidup ini terlalu pahit, bayangkan bagaimana Mamak dan Bapak berjuang untuk kalian.”

Kata-kata yang sangat mengena dihati sob.

Begitu dengan tegasnya Mamak dan Bapak memberikan nasehatnya.

Bukan untuk menjatuhkan, tapi membuat anaknya seperti bola karet, bisa hidup dan berkarya dimana-mana.

Impianku

Sangat bersyukur mempunyai Orang Tua angkat seperti mereka.

Walaupun saat ini saya yatim piatu tidak memiliki Mamak dan Bapak kandung.

Tapi saya masih bisa merasakan kehangatan dari Keluarga Angkat saya.

Doakan anakmu ini Mamak dan Bapak agar kelak bisa berbalas budi denganmu.

Bisa membuatmu senyum dan bahagia dihari tua kelak.

Dan bisa menyebut-nyebut namamu di Surga kelak.

Karena Mamak dan Bapak sudah mengurus dan menyanyangi saya seoarang anak Yatim piatu yang dibesarkan dengan kasih sayang kalian.

Seperti itu sob pengalaman saya dengan keluarga angkat saya.

Berawal dari pertemanan menjadi sebuah anggota keluarga inti.

Semoga para sobat sekalian juga bahagia dengan keluarganya masing-masing.

Dan semoga para sobat bisa membuat Orang Tuanya Bangga.

Semoga para sobat bisa terinspirasi dengan pengalaman saya kali ini.

Tetap semangat sob meneruskan pendidikan dan cita-cita.

Karena ada Orang yang disayangi Menunggu keberhasilan para sobat sekalian.

Dan terimakasih sudah membaca artikel saya kali ini.

Tunggu cerita-cerita serlanjutnya ya.

Sekian.

0

PASKIBRAKA

mardinata
6 min read

Mengajar

mardinata
6 min read

Duta Pelajar

mardinata
9 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.