Jenis-jenis cabai – Cabai termasuk kedalam famili solonaceae dan terdiri dari beberapa jenis cabai, akan tetapi yang termasuk varietas cabai unggulan adalah cabai besar (Capsium annuum L) dan cabai kecil (Capsium frutescens L).
Cabai dikenal sebagai hasil panen dari tanaman yang menghasilkan buah cabai dengan rasa pedas, dan dapat dikategorikan sebagai sayuran atau bumbu. Berbagai macam cabai memiliki ciri khas dan karakter yang berbeda-beda, dilihat dari tingkat rasa kepedasan (dengan satuan Scoville), bentuk, dan warnanya.
Banyak sekali jenis cabai yang bisa ditemukan di Indonesia. Apa saja? Berikut infonya saya berikan khusus buat anda.
Contents
Cabai Merah
Cabai merah mempunyai nama latin Capsium annuum L. Varlonglum L. Sendit.
Ciri tanaman cabai merah ini buahnya panjang dengan ujung runcing dan bergantung pada ketiak-ketiak daun. Warna buah muda adalah hijau dan setelah tua menjadi merah.
Banyak sekali jenis-jenis cabai dan pembagiannya contohnya yaitu cabai merah.
Cabai jenis ini termasuk ke dalam cabai yang paling sering digunakan untuk memasak. Cabai merah terbagi ke dalam 2 jenis berikut.
Jenis Cabai Merah Besar
Jenis cabai yang akan dibahas adalah cabai merah besar. Cabai merah besar memiliki ciri warna merah menyala dengan bentuk yang besar, gemuk, panjang, dan ujung yang lancip. Cabai jenis ini memiliki panjang 10 sampai 15 cm dengan diameter 2-3 cm. Berkulit tebal dan tidak terlalu pedas.
Cabai merah besar ini juga tidak hanya untuk di budidayakan dalam skala yang besar namun jenis cabai merah besar ini juga bisa ditanam di sekitar pekarangan rumah dengan perawatan yang sederhana.
Jika sudah matang memiliki warna merah terang. Cabai merah besar biasanya diulek/digiling/diblender dan dijadikan campuran bumbu rendang, balado, sambal goreng, ayam rica-rica, dan masakan berbumbu pedas lainnya. Jenis abai ini mempunyai kulit yang tebal dan kaku/koko menjadikan cabai ini sering dibentuk serta dihias untuk dijadikan garnish.
Jenis Cabai Merah Keriting
Sesuai namanya, cabai ini memiliki bentuk yang keriting dengan warna merah terang. Ukurannya panjang dan lancip dengan diameter kecil. Rasa dari cabai keriting tak begitu pedas, Sering digunakan dalam masakan Padang/minang, khususnya rendang atau kalio.
Masakan yang menggunakan cabai keriting akan terasa lebih pedas daripada jika menggunakan cabai merah. Digunakan juga dalam masakan kari, cabai bubuk, bumbu balado dan rica-rica dan biasanya cabai keriting ini juga diolah dengan cara dipotong serong dan dicampurkan ke dalam aneka tumisan.
Kandungan Yang Terdapat di Dalam Cabai Merah
Kandungan dalam cabai merah
Cabai merah mengandung vitamin C dalam jumlah besar, juga mengandung karoten (pro vitamin A). Kandungan kedua zat ini tidak terlampau tinggi pada cabai yang berwarna kuning dan hijau. Kandungan Gizi Cabai, utamanya cabai merah besar segar tiap 100 gram bahan (Capsicum Annum L) adalah :
1. Kadar air 90,9%
2. kalori 31,0 Kal
3. Protein 1,0 gram
4. Lemak 0,3 gram
5. Karbohidrat 7,3 gram
6. Kalsium 29,0 mgram
7. Fosfor 24,0 mgram
8. Besi 0,5 mgram
9. Vitamin A 470 Sl
10 Vitamin C 18 mgram
11 Vitamin B1 0,05 mgram
12 Berat yang dapat dimakan 85 %
Jenis Cabai Hijau
Sebenarnya Cabai hijau itu adalah satu lingkupan keluarga besar dari jenis-jenis cabai merah, yaitu cabai merah besar. Tapi cabai hijau ini sudah dipanen saat masih muda ketika warnanya masih hijau.Rasanya tidak sepedas cabe merah besar atau cabai rawit.
Jenis cabai ini juga dibagi menjadi 2 bagian. berikut penjelasannya:
Cabai Hijau Besar
Secara umum ciri dari semua jenis-jenis cabai sama, namun ada beberapa hal yang menjadikan setiap jenis cabai mempunyai spesifikasi tersendiri. Cabai ini cirinya sama seperti cabai merah besar, hanya saja warnanya masih hijau tua.
Cabai hijau besar paling cocok diolah dengan cara dipotong serong dan dicampurkan ke dalam tumisan. Anda juga bisa mengolahnya menjadi sambal goreng cabai hijau yang bisa dinikmati dengan ayam goreng, ayam pop , bebek goreng atau olahan yang lainnya.
Cabai Hijau Keriting
Cabai keriting hijau juga merupakan cabai merah keriting yang masih muda, bisa dibilang cabai hijau keriting ini masih dalam jenis cabai yang sama. Perbedaan keduanya selain dari warna, juga rasa dari cabai keriting hijau ini tak sepedas cabai keriting merah.
Biasanya, cabai hijau diolah dengan cara dipotong serong, cabai hijau sering digunakan sebagai campuran masakan, seperti tumis udang cabai hijau, oseng tempe cabai hijau dan sambal cabai hijau.
Cabai Rawit
Cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan tanaman dari benua Amerika. Tanaman jenis ini cocok dikembangkan di daerah tropis terutama sekitar khatulistiwa. Tanaman ini sangat cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 0-500 meter dpl.
Walaupun begitu, cabai rawit bisa tumbuh baik hingga ketinggian 1000 meter dpl. Produktivitas tanaman akan berkurang jika tempat yang digunakan sebagai media tanam terlalu tinggi/dataran tinggi.
Cabai rawit yang dibudidayakan di Indonesia sangat beragam. Secara umum, masyarakat mengenal cabai rawit putih dan cabai rawit hijau. Padahal setiap daerah memiliki berbagai macam cabai rawit yang berbeda-beda.
Cabai rawit ini berukuran kecil “mini”, dengan panjang sekitar 2-4 cm. Cabai ini hampir keseluruhan lebih pedas di bandingkan cabai besar, tetapi tidak semua cabai rawit semuanya pedas.
Ternyata ada 3 jenis cabai rawit yang biasa kita jumpai, berikut penjelasannya:
Cabai Jemprit atau Cabe Kecil
Cabai jemprit ini punya ukuran lebih pendek dan kecil dibanding cabai domba, ujung buah runcing. Cabai jemprit ini meiliki lebih pedas dibanding cabai rawit lainnya. Cabai ini biasanya disajikan sebagai pelengkap atau ceplusan bersama gorengan.
Berikut klarifikasi dari jenis tanaman cabai jemprit atau cabai kecil:
- Toleran terhadap layu bakteri
- Cocok untuk dataran rendah hingga tinggi
- Vigor tanaman kokoh dengan buah lebat
- Warna buahsaat muda putih Gading,warna buah saat tua merah mengkilap & rasa ekstra pedas
- Panjang buah 5 – 6 cm berdiameter 10 mm
- potensi hasil pertanaman 700-800gr
- Umur panen 95-100 hari setelah tanam
Cabai Domba atau Cabe Putih
“Cabai domba memiliki ciri khas tersendiri yaitu ukuran yang gemuk, bontot, dan ujung yang tumpul. Dan memiliki rasanya sangat pedas”
Biasanya cabai domba dijual dengan warna yang dicampur, yaitu merah, oranye, dan hijau muda pucat. Jika anda menginginkan rasa yang sangat pedas dari cabai ini, maka pilihlah cabai yang berwarna merah.
Cabai ini paling familiar dan banyak kita jumpai. Umumnya cabai ini diolah untuk jadi sambel atau dicemplungkan utuh ke dalam masakan.
Berikut ini klarifikasi dari jenis tanaman cabai domba atau cabai putih:
- Dapat tumbuh baik didataran tinggi maupun dataran rendah
- Satu hektar tanaman cabai/budidaya cabai rawit mampu menghasilkan 8 ton buah cabai
- Sangat cocok ditanam pada tanah yang kaya humus
- Usahakan tidak tergenang air ; pH tanah yang ideal sekitar 5 – 6
Cabai Rawit Celepik
Cabai celepik punya ukuran sedang diantara kedua cabai lainnya, yaitu lebih besar dari cabai jemprit dan lebih kecil dari cabai domba. Rasanya pun tidak sepedas cabai jemprit. Sewaktu muda berwarna hijau, dan kalau sudah tua atau sudah masak berwarna merah cerah.
- Dapat tumbuh dengan baik dengan tanah yang memiliki banyak bahan organik
- Dapat tumbuh dengan optimal dengan tanah yang memiliki pH 5.5 – 6.8
- Iklim cuaca 1500 – 2500 mm/tahun
- Dapat tumbuh dengan baik pada suhu 24 C – 28 C
- Kelembaban 80%.
Jenis Cabai Gendol
Cabai gendol atau cabai gendot mempunyai nama latin (Capsicum chinense; dikenal pula dengan sebutan Habanero) adalah salah satu spesies cabai dari Capsicum. Cabai ini berasal dari semenanjung Yucatan.
“Cabai ini sangat pedas bahkan melebihi pedas cabai rawit Tingkat kepedasan cabai habareno mencapai 100.000-350.000 skala Scoville”
Di Indonesia sendiri, di Jawa Barat cabai ini dinamakan cabai gendol atau cabai gendot, sedangkan di Jawa Tengah dinamakan cabai gendol.
Dinamakan cabai gendol karena bentuk cabai ini yang bengkak atau mengembung. Di indonesia khususnya Pulau Jawa persebaran cabai ini tersebar sebatas perkebunan di sekitar Bandung dan Dieng, Jawa Tengah.
Cabai gendol ini adalah tanaman berbunga abadi. Maknanya adalah dengan penanganan yang benar dan kondisi pertumbuhan, akan menghasilkan bunga (dan juga buah) dalam waktu yang lama.
Berikut ini klarifikasi dari jenis tanaman cabai gendol:
- Jenis tanaman cabai gendol tumbuh baik di area dengan mentari pagi
- Tanah dengan kadar pH sekitar 5-6 (sedikit asam)
- Cabai gendol harus diberi air hanya jika dalam keadaan media tanaman kering
- Tanah dan akar yang terlalu basah akan membuat cabai terasa pahit
- Mati pada musim dingin, dan diganti pada musim semi berikutnya.
Cabai Bell Pepper atau Paprika
Banyak sekali jenis-jenis cabai yang terdapat di dunia, salah satunya yaitu cabai bell pepper atau panggilan akrabnya ialah paprika.
Cabai paprika merupakan tanaman hortikultura (sayuran) yang dimanfaatkan untuk keperluan pangan rumah tangga dan juga digunakan dalam industri farmasi untuk membuat ramuan obat-obatan.
Di luar negeri, paprika termasuk dalam anggota Capcisum atau cabai-cabaian. Berbeda dengan bahan-bahan lainnya, paprika memiliki rasa manis dan sedikit pedas dengan tekstur yang renyah. Memiliki bentuk yangg besar dan hampir mirip dengan bentuk apel.
Cabai bell pepper atau paprika ini sendiri terbagi menjadi 3 warna, yaitu ada warna hijau, kuning dan merah. pastinya ada hal yang membuat penasaran mengapa ada berbagai macam warna. berikut penjelasannya:
“perlu diketahui, paprika bisa berbeda warna bukan karena jenisnya, namun karena tingkat kematangan yang berbeda. Paprika berwarna hijau dipetik sebelum benar-benar matang”
Jika Anda menunggu lebih matang, paprika akan berubah warna menjadi kuning, lalu oranye, lalu saat benar-benar sudah matang paprika akan berwarna merah.”
Perbedaan yang muncul dari warna itulah yang perlu anda perhatikan bila tujuan memasak paprika adalah untuk mendapatkan rasa maupun nutrisi terbaik. Ketika memetik paprika lebih awal, rasanya menjadi kurang manis di samping mengandung lebih sedikit vitamin A, C, dan B6.
Demikian penjelasan mengenai jenis-jenis cabai. Semoga bermanfaat…
Terimakasih.