Kebijakan Moneter [Pengertian, Tujuan dan Instrumen]

3 min read

Kebijakan Moneter

Pemerintah merupakan faktor yang sangat menentukan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah memiliki perangkat-perangkat kebijakan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu pentingnya kebijakan moneter yang harus benar-benar diterapkan di Indonesia.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai materi ini, tetap simak pembahasan berikut ini ya!

Contents

Pengertian Kebijakan Moneter

Pengertian Kebijakan Moneter

Tindakan-tindakan yang dilakukan pemerintah untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar disebut kebijakan moneter. Dalam praktiknya, kebijakan moneter dilakukan oleh bank sentral sebagai lembaga kepercayaan pemerintah.

Oleh karena itu, kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam rangka mengendalikan perekonomian.

Di Indonesia sendiri, kedudukan bank sentral dipegang oleh Bank Indonesia (BI).

Tujuan Kebijakan Moneter

Tujuan Kebijakan Moneter

Ada beberapa hal yang mendasari pemerintah untuk melakukan kebijakan moneter, berikut penjelasannya.

Menjaga Stabilitas Ekonomi

Perekonomian yang stabil adalah suatu kondisi perekonomian yang menjamin pertumbuhan ekonomi secara mantap dan berkelanjutan. Dengan kata lain, arus per putaran uang berjalan secara seimbang dan terkendali.

Perlu dipahami bahwa stabilitas ekonomi akan terganggu jika jumlah uang yang beredar di masyarakat melebihi jumlah barang dan jasa yang tersedia sehingga menyebabkan terjadinya inflasi (harga barang dan jasa naik tinggi).

Stabilitas ekonomi juga akan terganggu jika jumlah uang uang yang beredar kurang dari jumlah barang dan jasa sehingga menyebabkan terjadinya kelesuan ekonomi (deflasi).

Maka dari itu, kebijakan moneter sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi yang selalu mengupayakan jumlah uang yang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia.

Menjaga Stabilitas Harga

Tinggi rendahnya harga sangat mempengaruhi jalannya perekonomian. Harga-harga yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan turunnya permintaan. Jika permintaan turun maka akan berakibat pada produktivitas dunia usaha.

Maka dari itu, untuk menjaga stabilitas harga pemerintah dapat menggunakan kebijakan moneter. Dengan cara seperti ini.

Jika harga terlalu tinggi, maka pemerintah harus mengurangi jumlah uang yang beredar, dan

Jika harga terlalu rendah, pemerintah harus menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Meningkatkan Kesempatan Kerja

Dengan mengatur jumlah uang yang beredar, perekonomian akan stabil. Jika perekonomian stabil, para pengusaha dan investor akan menambah investasi baru. Investasi akan membuka lapangan kerja bau sehingga kesempatan kerja dapat ditingkatkan.

Memperbaiki Posisi Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran

Neraca Perdaganngan dan pembayaran

Kebijakan moneter juga dapat dipakai untuk memperbaiki posisi neraca perdagangan sehingga negara tidak terlalu banyak mengalami defisit, diusahakan posisinya menjadi seimbang, bahkan surplus.

Salah satunya dengan cara melakukan devaluasi (menurunkan nilai mata uang negara sendiri terhadap mata uang asing). Dengan devaluasi, harga barang-barang dalam negeri jauh lebih murah, bila dibeli dengan mata uang asing.

Akibatnya, akan meningkatkan jumlah ekspor, jika ekspor terus menerus dilakukan dan meningkat, posisi neraca perdagangan sekaligus neraca pembayaran dapat diperbaiki, paling tidak defisit dapat dikurangi, diusahakan seimbang, atau bahkan surplus.

Instrumen Kebijakan Moneter

Instrumen

 

Diatas sudah dibahas mengenai pengertian dari kebijakan moneter, nah pada kesempatan kali ini saya akan berbagi ilmu mengenai bagaimana sih kebijakan moneter itu bekerja? atau dalam istilahnya instrumen kebijakan moneter. Simak pembahasan berikut ini baik-baik ya!

Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (Open Market Policy)

Kebijakan operasi pasar terbuka adalah kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga.

Perlu anda ketahui juga, jika bank sentral menjual surat-surat berharga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), berarti bank sentral ingin mengurangi jumlah uang dari masyarakat.

Dengan menjual SBI, berarti bank sentral akan menerima uang dari masyarakat. Dan dengan demikian pula jumlah uang yang beredar akan berkurang.

Hal yang mendasari mengapa bank sentral sampai menjual SBI?

Ya, hal ini dikarenakan perekonomian menunjukan gejala-gejala inflasi (kelebihan uang sehingga harga-harga barang akan terus naik).

Dan sebaliknya pula, jika bank sentral membeli surat-surat berharga dari masyarakat yang berbentuk saham, obligasi, atau surat-surat berharga lainnya hal ini menunjukan bahwa bank sentral ingin menambah uang yang beredar.

Dengan membeli surat-surat berharga, bank sentral harus membayar sejumlah uang kepada masyarakat. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar akan bertambah.

Perlu di ingat juga, jika bank sentral membeli surat-surat berharga apabila perekonomian menunjukan gejala-gejala deflasi (kekurangan uang sehingga perekonomian menjadi lesu dan tidak isa bergerak).

Kebijakan Diskonto (Discount Policy)

Kebijakan Diskonto

Instrumen yang kedua dari kebijakan moneter ialah kebijakan diskonto atau dalam istilahnya discount policy. Kebijakan diskonto merupakan kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga bank.

Harus anda ketahui juga, jika bank sentral menaikkan suku bunga bank, berarti suku bunga bank ingin mengurangi jumlah uang yang beredar.

Harapannya, jika bank sentral menaikkan suku bunga bank masyarakat akan menyimpan atau menabung yang lebih banyak dari biasanya.

Dengan demikian jumlah uang yang akan beredar akan berkurang. Bank sentral akan menaikkan  suku bunga jika perekonomian menunjukkan gejala inflasi.

Dan begitu pula sebaliknya, jika bank sentral menurunkan suku bunga bank, berarti bank sentral ingin menambah jumlah uang yang beredar. Dengan menurunkan suku bunga , diharapkan masyarakat akan mengambil (mengurangi) tabungannya di bank.

Dengan demikian, jumlah uang yang akan beredar di masyarakat akan bertambah. Bank sentral akan menurunkan suku bunga jika perekonomian menunjukkan gejala-gejala inflasi.

Kebijakan Cadangan Kas (Cash Ratio Policy)/Giro Wajib Minimum

Kebijakan cadangan kas adalah kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan cadangan kas minimum yang dimiliki bank-bank umum.

Hal yang tidak kalah penting ialah pembahasan mengenai cadangan kas minimum. Cadangan kas minimum merupakan jumlah cadangan kas yang tidak boleh dipinjamkan oleh bank umum kepada masyarakat.

Jika bank sentral menaikkan cadangan kas minimum, berarti bank sentral ingin mengurangi jumlah uang yang beredar.

Dengan menaikkan cadangan kas minimum bank umum harus banyak menahan uang di bank. Dengan demikian jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.

Politik Pagu Kredit (Plafon Credit Policy)

Instrumen kebijakan moneter yang keempat yaitu politik pagu. Politik pagu artinya kebijakan untuk memperketat atau mempermudah dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat. Untuk mengatur kegiatan ekonomi agar lebih tumbuh dengan baik.

Pemerintah (Bank Indonesia) dapat melakukan pengawasan pinjaman secara selektif dengan tujuan memastikan bahwa bank umum memberikan pinjaman-pinjaman dan melakukan investasi-investasi sesuai yang diinginkan pemerintah.

Persuasi Moral (Moral Suasion)

Kebijakan ini dilakukan oleh Bank Indonesia dengan meminta atau mengimbau bank-bank untuk selalu mempertimbangkan kondisi makroekonomi ataupun kondisi mikroekonomi masing-masing bank dalam menyusun rencana ekspansi kredit yang realitas.

Kebijakan persuasi moral (moral suasion) ini pada dasarnya dimaksudkan untuk mendorong perbankan agar senantiasa menerapkan prinsip-prinsip kehati-hatian dalam memberikan kredit.

Namun, tetap memberikan kebebasan kepada perbankan untuk tumbuh dan berkembang berdasrkan mekanisme pasar.

Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai materi kebijakan moneter, semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu anda dan para pembaca dimanapun berada dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan materi ini.

Selamat Berproses.

Salam Generasi Bangsa.

Terimakasih.

1